ee Kalo FPS 450, Bagaimana? | Tacteam Airsoft Club Probolinggo

Kalo FPS 450, Bagaimana?

Seringkali dalam sebuah publikasi kegiatan skirmish, ada saja pertanyaan semacam ini, "Kalo fps 450 bisa nggak sih main di sana?". Bentuk pertanyaan bisa jadi beragam, tapi intinya sama.

Pertanyaan ini disampaikan sebagai bentuk ketidakyakinannya atas unit yang dimiliki. Ia sedang mengukur diri, apakah unitnya yang ber-fps 450 cukup mumpuni diikutsertakan dalam kegiatan tersebut.


Hal ini menurut saya menarik. Ada rasa kaget juga sih. Sebab trend yang saya ikuti, tak sedikit airsofter yang mengejar fps tinggi. Mereka memiliki persepsi bahwa unit yang bagus dan mumupuni adalah yang ber-fps tinggi. Benarkah?

Saya pernah memiliki persepsi semacam ini. Tepatnya saat menggunakan unit KJW M700. Tahu sendirilah, bagaimana hebatnya unit sniper ini. Setting fps yang begitu mudah dan bisa lebih dari 550 fps, bb 0,2 gr.


Namun, tahukah apa yang saya alami kemudian? Sepanjang menggunakan unit tersebut dalam wargame, tak sekalipun saya 'hit' lawan. Wkwkwkwk...

Rupanya fps yang terlampau tinggi membuat arah laju bb kian liar. Larinya bisa ke kanan ke kiri, padahal tak ada pengaruh angin yang signifikan. Akurasinya amburadul. Padahal jeda tembakan juga sudah cukup saya jaga, terkait efek pendinginan gas.

Hingga pada akhirnya saya berkesimpulan, bahwa fps tinggi tak menjamin unit kita mumpuni! Saya kira, selain fps, masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.


Terkait hal ini, dari sebuah forum, setidaknya perlu kita perhatikan hal-hal berikut ini:
- Akurasi; buat apa fps-nya tinggi kalo akurasi nya acak-acakan?
- Grouping; alasan yang sama dengan akurasi?
- Durabilitas; buat apa fps tinggi kalo 1-2 bulan jebol?
- Biaya up grade nya; buat apa fps tinggi kalo biaya upgrade nya bisa sampe dapat 2-3 unit baru lagi?
- Skill si pemegang unit; fps tinggi bukan jaminan bahwa kita bisa nge-hit orang lain (bener bingits niih...).

Sebagai gambaran, unit AEG Tokyo Marui, fps-nya hanya 280, tapi akurasi dan grouping nya boleh diacungi 2 jempol. Kalau penulis, merasakan hal serupa saat menggunakan TM VSR-10 standar. 


Di sisi lain, ada tim yang sudah cukup senior, fps dibatasi hanya max 380 pakai bb 0,2 gr. Magazine hi cap juga nggak pernah diisi full, buat mengejar realistik-nya. Kebanyakan anggota tim ini kalo nembak single atau 3 rounds. Mereka lebih mengedepankan taktik tim dan skill individu. Nah lo?!

Mungkin ada airsofter lain yang bisa memberikan pencerahan, apakah masih layak kita mengejar fps tinggi? Sudah bukan zamannya main fps tinggi, mending guyur teman pakai bb. He3... [*]



Divisi Humas (mengolah sejumlah sumber)
Share on Google Plus

Website Tacteam Airsoft Club Probolinggo

    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments:

  1. sebenarnya klo mnurut sya pribadi fps tinggi tp akurasi acak2 an mending nggak deh....cari yg save aja tp akurasi bagus lagian maen ersop kan cm buat fun aja bkn untuk membuktikan diri, selain itu klo fps tinggi biasanya biaya perawatan n upgrade jauh lebih mahal ktimbang yg fps save....

    ReplyDelete
  2. Siap. Berarti sepakat dengan penulis. :-)

    ReplyDelete